Doyo no Ushi no Hi
Minasan, konichiwa.
Hari ini di Jepang disebut juga dengan Doyo no Ushi no Hi, dan umumnya masyarakat Jepang akan mengonsumsi belut yang disajikan dalam bentuk kabayaki atau nasi dengan belut bakar.
Dalam kalender tradisional, doyo mengacu pada periode tertentu yang menandai pergantian setiap musim, khususnya periode 18 hari sebelum risshun atau hari pertama musim semi; rikka, hari pertama musim panas; rissh?, hari pertama musim gugur; dan ritt?, hari pertama musim dingin. Pada tahun ini doyo jatuh di tanggal 24 Juli.
Hiraga Gennai, seorang cendekiawan dari zaman Edo (1603-1868), sering dikatakan sebagai orang yang memulai tradisi makan belut pada Doyo no Ushi no Hi. Berdasarkan kepercayaan cerita rakyat kuno bahwa mengonsumsi makanan dengan nama yang diawali dengan huruf u dapat melindungi diri dari panasnya musim panas, ia menyarankan sebuah restoran unagi (belut) untuk membuat hubungan tersebut dengan mendorong para pelanggan untuk menikmati Doyo no Ushi no Hi.
