Tradisi Hanami Saat Sakura di Jepang

Minasan, Konichiwa.

Mengenal Tradisi Hanami Saat Sakura di Jepang, Seperti Apa?

Apakah kalian tahu tentang Hanami di musim semi (Akhir Maret-Awal April)?

Menjelang April, bunga sakura mulai bermekaran di Jepang. Ini pertanda bahwa Negeri Sakura ini memasuki musim semi. Hal tersebut membuat banyak wisatawan tertarik berlibur ke Jepang untuk ikut merasakan keseruannya.
Mengenal Tradisi Hanami Saat Sakura di Jepang, Seperti Apa?

Dalam bahasa Jepang, Hanami atau ohanami berarti “melihat bunga”. Ini merupakan tradisi di mana masyarakat Jepang melihat dan menikmati keindahan bunga sakura pada musim semi. Biasanya, mereka akan berkumpul bersama keluraga atau teman di taman. Selain itu, mereka juga akan membawa kudapan sebagai bekal. Bagi masyarakat Jepang, tradisi Hanami memiliki makna yang sangat mendalam. Bunga sakura yang mekar lalu berguguran dimaknai sebagai sebuah siklus kehidupan. Oleh karena itu, selain untuk berpesta, tradisi Hanami juga menjadi momen untuk mereka merefleksikan diri.

Pada zaman dahulu, pohon sakura dipercaya sebagai pohon tempat dewa bersemayam seperti Dewa Gunung dan Dewa Sawah, melansir Savor Japan. Oleh karena itu, saat tiba musim semi, para petani biasanya akan memberikan persembahan kepada pohon sakura. Mereka juga akan berdoa dan meminta agar diberkahi dengan hasil panen melimpah.

Seiring berjalannya waktu, tradisi ini memiliki arti dan berkembang dengan gaya yang berbeda. Selama era Heian (794 - 1185), bangsawan hanya menulis puisi tentang kekagumannya pada bunga sakura.

Namun, pada era Edo (1603 - 1867), orang awam mulai menjadikan momen ini untuk piknik dan menikmati bunga sakura di taman. Sejak itulah, tradisi mengagumi bunga sakura berkembang menjadi tradisi Hanami masa kini.

Mengenal Tradisi Hanami Saat Sakura di Jepang, Seperti Apa?

Masyarakat Jepang dikenal akan ketertiban dan ketaatannya pada aturan dalam perayaan Hanami. Hal ini pun berlaku bagi semua turis yang ingin ikut dalam perayaan ini. Dikutip Tsunagu Japan, berikut beberapa aturan yang wajib dipatuhi saat tradisi Hanami di Jepang:

  1. Jangan menyalakan api di semua lokasi Hanami di Jepang
  2. Bawa pulang sampahmu jika tempat sampah di lokasi Hanami sudah penuh
  3. Jangan mengambil terlalu banyak ruang. Sesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah orang yang datang bersamamu saat menggelar tikar di bawah pohon sakura
  4. Hindari meletakkan kursi dan meja terlalu dekat dengan pohon sakura
  5. Dilarang juga untuk menyentuh batang pohon sakura karena ia mudah rapuh dan patah
  6. Dilarang membuang sisa minuman, baik itu jus maupun alkohol ke tanah di sekitar pohon sakura. Jika memungkinkan habiskan minuman tersebut atau bawa pulang
  7. Jangan pernah memutar musik yang terlalu keras menggunakan speaker. Sebab, hal ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman bagi orang di sekitarmu.

Di Jepang, tradisi hanami juga dikenal sebagai lambang kebahagiaan dan tibanya musim semi. Umumnya, tradisi ini berlangsung dari akhir bulan Februari hingga awal bulan Mei. Sebab, waktu mekar bunga sakura di setiap wilayah Jepang berbeda-beda.

Wilayah Jepang bagian selatan akan lebih dulu hangat sehingga Kota Okinawa akan menyambut bunga sakura mekar lebih awal. Sementara itu, wilayah Jepang bagian utara seperti Hokkaido, akan jadi daerah terakhir yang merayakan Hanami.

Untuk di Tokyo dan sekitarnya, perayaan Hanami akan berlangsung sekitar pertengahan Maret sampai awal April. Namun, ini masih sebatas perkiraan saja. Sebab, bunga sakura bisa mekar sangat bergantung dari kondisi cuaca di wilayah tersebut.