Dosen-dosen Untag Kembali memberikan Pelatihan Bahasa Jepang Bagi Warga Surabaya di Rumah Bahasa

Minasan, Konichiwa.

Dosen-dosen Untag Kembali memberikan Pelatihan Bahasa Jepang Bagi Warga Surabaya di Rumah Bahasa

Belajar bahasa asing adalah suatu kebutuhan, khususnya bagi anak-anak zaman sekarang. Dari tuntutan akademis di sekolah hingga pergaulan internasional sama-sama memerlukan bahasa asing. Hal ini juga yang membuat pemerintah kota Surabaya mendirikan Rumah Bahasa yang bertempat di kompeks Balai Pemuda, Surabaya. Sejak dirilis 14 Februari 2014 lalu, Rumah Bahasa dibangun untuk menjadi pusat pendidikan bahasa bagi warga Surabaya secara cuma-cuma alias gratis. Harapannya, warga Surabaya baik pemuda hingga dewasa dapat memeroleh pendidikan bahasa dengan baik. Saat ini pada Juni 2023, Rumah Bahasa telah mengajarkan lima belas bahasa antara lain yaitu, Arab, Belanda, Inggris, Jepang, Jerman, Korea, Mandarin, Perancis, Rusia, Spanyol, Thailand, dan yang terbaru adalah Turki dan Italia. Serta dua bahasa lokal untuk orang asing, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa.

“Berdirinya Rumah Bahasa ini adalah inisiatif dari pemerintah kota Surabaya untuk memberikan akses belajar bahasa asing kepada warga Surabaya, salah satunya adalah Bahasa Jepang yang berkolaborasi dengan beberapa Universitas di Surabaya salah satunya Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya,” ujar Staf Rumah Bahasa bagian Koordinator Tutor Bahasa Jepang.

Dosen-dosen Untag Surabaya terpanggil untuk mengisi pembelajaran Bahasa Jepang di Rumah Bahasa. Adapun program pembelajarannya dilakukan secara online maupun offline. Tema pembelajarannya beragam, mulai dari pengenalan salam, kemampuan berkomunikasi yang dilakukan secara daring (online), hingga aspek kebudayaan Jepang yang menarik yang dilakukan secara offline. Kelas pertama pada 12 Mei 2023 oleh Umul Khasanah, M.Litt. tentang Aisatsu atau salam. Pada 13 Mei 2023, Endang Poerbowati, M.Pd. tentang sumimasen yoku wakarimasen. Pertemuan berikutnya pada 19 Mei 2023 oleh Umul Khasanah, M.Litt. tentang Jikoshoukai atau perkenalan diri. Selanjutnya pada 20 Mei 2023 oleh Eva Amalijah, M.Pd. tentang Tokyo ni sunde imasu dengan pembahasan kazoku atau keluarga. Kemudian pada 26 Mei 2023, Mochammad Fredy, M. Pd. yang mengulas tentang Udon ga suki desu dengan tema Tabemono atau makanan. Pada tanggal 27 Mei 2023, oleh Eva Amalijah, M.Pd. dengan materi Chi-zu ba-ga-kudasai dengan tema Resutoran yaitu belajar tentang bermacam-macam menu dalam restoran dengan menyebutkan jumlah menu yang dipesan di restoran, serta harga menu makanan maupun minuman dalam Bahasa Jepang. Kelas selanjutnya, pada 16 Juni 2023, oleh Katsuki Kie Sensei dengan materi Yamada san wa doko ni ikimasuka dengan tema pembahasan Doko desuka atau lokasi. Kelas terakhir pada 23 Juni 2023 oleh Novi Sensei dengan materi Hochikisu kashite kudasai yang mengulas tentang Shokuba de atau di tempat kerja.

Pada pertemuan berikutnya, secara offline di Rumah Bahasa Surabaya pada Sabtu, 10 Juni 2023, pukul 10:00 pagi. Zida Wahyuddin, M.Si. kebagian mendeskripsikan secara rinci tentang kebudayan Jepang. Kali ini topik yang dibahas mengenai Budaya Pendidikan di Jepang. Latar belakang peserta pembelajaran pun beragam, mulai dari Ibu Rumah Tangga hingga akademisi dan profesi lainnya yang tinggal atau berdomisili di Surabaya.

Menurut Anto salah satu peserta yang juga mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi di Surabaya menyatakan “Pembelajaran kebudayaan kali ini menarik dan detail sekali”. Hal ini juga diamini oleh Ibu Irma, seorang ibu rumah tangga yang antusias mengikuti pembelajaran ini dengan harapan, “Supaya saya bisa menerapkannya untuk anak-anak saya di rumah”. Terakhir kegiatan ditutup dengan sesi Tanya-jawab dan foto bersama.

#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayKeren #EcoCampus #KampusKompeten