Kuliah Umum Kaizen 5 S dalam Budaya Kerja

Minasan, Konichiwa!
Semoga kalian sehat selalu.

Pada hari Senin, 4 Juli 2022 Program Sastra Jepang Untag Surabaya telah mengadakan kuliah umum tentang Kaizen 5 S dalam Budaya Kerja. Kuliah ini terselenggara atas kerjasama Prodi Sastra Jepang dengan Perusahaan ???????? https://glowageing.com/ dengan pembicara I Hasegawa Isamo dan Pembicara II Ogawa Toshihisha dari Jepang. Acara kuliah umum ini dimulai dari pukul 10.00-12.00 WIB yang dipandu oleh moderator Bapak Drs. Cuk Yuana, M.Hum dari Prodi Sastra Jepang. Pada kesempatan pertama kuliah umum, acara dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya Bapak Rudi Supsiadji, M.Pd. Dekan FIB Untag Surabaya menyatakan rasa bangga dan kepuasannya karena telah terselenggaranya kegiatan kuliah umum yang pembicaranya langsung dari ahlinya. "Acara ini semoga berjalan lancar dan dapat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dalam memperoleh ilmu tentang budaya etos kerja Jepang melalui Kaizen 5 S", tangggapanya dalam sebuah kesempatan wawancara.

Pada acara inti Mr. Hasegawa Isamo menjelaskan tentang kaizen. Menurutnya, Kaizen mengajarkan kedisiplinan seperti layaknya orang-orang Jepang yang dikenal memiliki etos kerja dan disiplin tinggi. “Kaizen ini berasal dari Bahasa Jepang, Kai yang artinya berubah dan Zen yang memiliki arti baik. Jadi Kaizen ini maknanya adalah menemukan dan mempelajari masalah, kemudian melakukan perbaikan secara mendetail dan terus menerus dengan melibatkan seluruh tim,”. penerapan Kaizen akan mencapai hasil maksimal jika mengacu pada perilaku 5S. Perilaku 5S tersebut antara lain Seiri (menyusun atau memilah barang sesuai urutan), Seiton (menyimpan dengan teratur), Seiso (aktif membersihkan tempat kerja), Seiketsu (membuat standar kerja pribadi), dan Shitsuke (dilakukan terus menerus). “Tujuan penerapan 5S dalam konsep Kaizen ini adalah mengurangi Muda-Mura-Muri. Muda artinya pemborosan dan tidak produktif, Mura mengandung makna tidak merata, dan Muri berarti terlalu membebani atau melampaui ambang batas. Jadi Muda-Mura-Muri ini perlahan harus dihilangkan di lingkungan kerja,”.

Menanggapi tema kuliah umum, Kaprodi Sastra Jepang Ibu Endang Poerbowati, M.Pd menyatakan “Alhamdulillah, spirit Kaizen menjadi modal perubahan yang luar biasa dalam budaya organisasi yang selama ini masih memiliki banyak kelemahan. Sejak mendapat pelatihan Kaizen, kami melakukan pendetailan dan perbaikan SOP setiap hari di lingkup Program Studi. Mudah-mudahan dengan spirit Kaizen ini, perubahan demi perubahan yang kami lakukan akan membawa kami menjadi semakin baik dalam hal pelayanan,” ujarnya. Para peserta yang mengikuti kuliah umum juga sangat antusias dalam berbagai kesempatan diskusi dan tanya-jawab seputar budaya kaizen dalam etos kerja perusahaan di Jepang. Kemudian acara kuliah umum ditutup dengan sesi foto bersama.