Tim Prodi Sastra Jepang Untag Surabaya Lolos dan Didanai Matching Fund 2022

Minasan Konichiwa!

Program Studi (Prodi) Sastra Jepang Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kembali dipercaya mengembangkan desa wisata melalui pendanaan hibah matching fund dari Kedaireka tahun 2022.

Matching Fund adalah bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Perguruan Tinggi (lembaga perguruan tinggi) dengan pihak Industri.

Selanjutnya, melalui  pengembangan desa wisata ini Untag Surabaya menggandeng perusahaaan Jepang – I-Sense Technology. Pengembangan ditandai dengan penanaman bibit bunga tabebuya Kaprodi Sastra Jepang, Endang Poerbowati, Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho, Kepala Desa Claket Umbar Mulyadi serta Kei Katsuki selaku Komisaris dari perusahaaan Jepang – I-Sense Technology akhir Mei lalu.

Dalam rilisnya Kamis (16/6/2022), Endang menjelaskan ada empat tempat yang menjadi rekomendasi desa wisata dari Disbudpar salah satunya Desa Claket-Pacet Jawa Timur. “Ada empat tempat yang menjadi rujukan dari Disbudpar, namun melihat antusiasme pokdarwis yang ada di sini dan segala aspek salah satunya kebersihan akhirnya kami memilih Desa Claket ini,” jelasnya.

Setelah dinyatakan proposal matching fund diterima pada 13 Juli 2022 melalui situs dikti, Endang berencana untuk membangun desa wisata dengan melibatkan DUDI yang kebetulan hubungan DUDI dengan Prodi Sastra Jepang sangat baik. Khususnya dalam sektor pariwisata dan komitmen untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini.

Bukan hanya DUDI saja yang dilibatkan namun terdapatnya empat sponsor perusahaan Jepang yang akan berkolaborasi dalam pengembangan Desa Wisata Claket ini. Ada empat perusahaan Jepang yang akan menjadi sponsor dalam kegiatan ini, antara lain Japan Garuda Indonesia, Toyota, I-sense Technology, dan Persikindo.

Keterkaitan Persikindo yang merupakan perkumpulan pengusaha travel nantinya dapat mempromosikan Desa Wisata Claket baik di dalam maupun diluar negeri. Namun, tidak hanya Persikndo, namun I-Sense Technology, Perusahaan Jepang yang bergerak di industri kimia ini juga memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan pembuatan batik shibori kepada masyarakat Desa Claket.

“Support yang diberikan oleh perusahaan Jepang yang berkolaborasi tidak hanya dari materil melainkan juga melalui pelatihan seperti pembuatan batik dengan teknik shibori,” tuturnya.

Endang menjelaskan, pelatihan shibori ini bertujuan untuk memberikan keterampilan yang nantinya bisa mengembangkan ekonomi warga dengan menjadikan batik shibori sebagai cinderamata dari Desa Wisata Claket.

Endang menambahkan, melalui kegiatan ini juga akan dibangun onsen dengan pemandangan langsung Gunung Welirang sebagai jujukan wisata utama. “Nantinya akan dibangun pemandian seperti padusan namun dibuat lebih privat dengan pemandangan Gunung Welirang dan didesain seperti pemandian yang ada di Jepang,” tutup Endang.