Budaya Jepang: Ryouri Kai

Ryouri Kai

Pada Minggu, 13 Maret 2022. Pukul 10.00. Gedung Q lt 10 UNTAG Surabaya telah diadakan kegiatan memasak atau disebut ryouri kai dalam Bahasa Jepang. Kegiatan ryouri kai langsung dipandu oleh chef dari salah satu hotel terkemuka di Surabaya. Chef Purbo Wibisono yang dalam kesehariannya sebagai juru masak di hotel mendemokan cara membuat kue khas Jepang yang disebut dengan wagashi.

Istilah wagashi digunakan untuk membedakan kue tradisional Jepang dengan kue dan permen dari Barat (Yogashi) yang diperkenalkan orang Eropa ke Jepang. Kue tradisional Jepang yang digolongkan ke dalam wagashi yang umumnya banyak jenis-jenis mochi, manju, dan dango. Wagashi umumnya dibuat sebagai kue yang dihidangkan dalam upacara minum teh, sehingga sebagian besar wagashi hanya memiliki satu rasa, yakni rasa manis. Dalam upacara minum teh, wagashi yang dihidangkan tuan rumah harus dihabiskan sebelum meminum teh yang mungkin terasa pahit atau sepat.

Acara Ryouri Kai ini dapat terselenggara atas inisiasi dari Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya bekerja sama dengan Vasa Hotel, Surabaya. Kaprodi Sastra Jepang mengungkapkan bahwa peserta dibatasi hanya 25 orang yang terdiri dari mahasiswa 20 orang dan 5 orang dari dosen dan masyarakat umum yang berminat untuk belajar membuat wagashi. “Karena tujuan kegiatan ryouri kai ini supaya mahasiswa dapat menjadi wirausahawan dalam kerangka aplikasi program Merdeka Belajar.” ujar Endang Poerbowati yang menjadi Kaprodi Sastra Jepang. Menurut mahasiswa yang hadir pada kegiatan ryouri kai tersebut menyatakan rasa kepuasannya karena Prodi Sastra Jepang sudah memfasilitasi kegiatan ini.