Program Studi Sastra Jepang Untag Surabaya Resmi Terakreditasi A

Pertanggal 1 Oktober 2019, salah satu program studi di Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Sastra Jepang resmi menyandang akreditasi A. Sastra Jepang menjadi prodi ke-sembilan Untag Surabaya yang berhasil meraih akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), berdasarkan SK No 3621/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2019 yang ditandatangani oleh Direktur Dewan Eksekutif BAN PT, Prof. T. Basarudin. Program studi ini menyusul program studi lain yang sudah lebih dulu terakreditasi A BAN PT: Administrasi Negara, Administrasi Niaga, Ilmu Komunikasi, Ekonomi Bisnis, Ilmu Hukum, Teknik Industri, Teknik Mesin, dan Magister Manajemen.

Saat ditemui di ruangannya, Kamis (3/10), Ketua Program Studi Sastra Jepang, Endang Poerbowati, S.S., M.Pd., mengucap syukur atas kabar gembira yang diperoleh. “Alhamdulillah. Saya sangat gembira karena mendapat akreditasi A. Ini bukan hanya impian dari Kaprodi saja melainkan seluruh dosen di FIB Untag Surabaya,” ucapnya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terkait dalam menyukseskan proses reakreditasi yang berlangsung pada akhir September lalu. “Saya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung proses akreditasi. Bukan hanya tim Sastra Jepang sendiri tapi juga kekompakan seluruh unit di Untag Surabaya,” tuturnya.

Ibu Endang, sapaan akrabnya menuturkan bahwa prodi Sastra Jepang telah jauh-jauh hari mempersiapkan reakreditasi. “Sekitar setahun lebih persiapannya. Kami juga membentuk tim PIC untuk melengkapi dokumen dari masing-masing standar,” ungkapnya. Ia pun merasa terbantu dengan adanya Tim Sembilan Untag Surabaya yang merupakan tim khusus bentukan Rektor untuk membantu proses jalannya akreditasi, baik Universitas maupun Program Studi.

Pada saat visitasi, Ibu Endang menyebutkan kedua asesor memuji prestasi Prodi Sastra Jepang Untag Surabaya. Hal tersebut mengacu pada beberapa keunggulan utama prodi ini. “Dalam bidang SDM dosen, semua dosen Sastra Jepang sudah pernah menempuh pendidikan di Jepang. Baik dari Program Monbukagakusho hingga mengikuti pelatihan pengajaran Bahasa Jepang yang disponsori oleh Japan Foundation. Kedua, 90% dosen prodi Jepang telah memiliki sertifikat JLPT Level 2,” paparnya. Keunggulan lainnya pada Prodi ini ialah empowering dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi seperti melakukan pengabdian masyarakat di Rumah Bahasa Surabaya dan juga penelitian yang berhasil mendapat hibah dari Risedikti maupun luar negeri.

Untuk kedepannya, Ibu Endang akan terus berusaha untuk mempertahankan kelebihan-kelebihan Prodi Sastra Jepang dan mengupayakan agar bisa menutupi kekurangan yang ada. Ia berencana untuk meningkatkan mutu lulusan prodi Sastra Jepang dengan mensyaratkan para mahasiswa untuk lulus tes JLPT-N3 serta lulus uji kompetensi dari LSP-P1 Untag Surabaya sebelum lulus dari Universitas. “Perbaikan-perbaikan yang utama lainnya adalah pada kurikulum, seperti pengadaan mata kuliah pilihan yang lebih banyak lagi sehingga mahasiswa bisa memilih dan menentukan sesuai dengan minat dan kemampuannya. Selain itu juga kami tengah mempersiapkan lebih banyak dosen untuk menjadi Doktor dan Lektor Kepala,” terangnya.