Yosakoi Sastra Jepang Untag tampil di Penggelaran Budaya Jepang

Minasan Konichiwa

Kokeshi Japan Jatim Matsuri digelar di Surabaya. Acara yang diselenggarakan atas kerjasama antara Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur dan Koba Group ini dibuka Kadisnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagjo di Pelayanan dan Perlindungan Tenaga Kerja (P2TK) Surabaya Disnakertrans Jatim, Sabtu (10/9/2022). Pada kesempatan ini sekaligus diresmikan pula Japan Training Center Jawa Timur.

Usai membuka acara, Himawan Estu Bagjo, menyampaikan, salah satu upaya Jatim dalam meningkatkan peluang kerja di sektor formal adalah dengan ditandatanginya perjanjian kerjasama antara Disnakertrans Provinsi Jatim bersama PT. Takumi Koba Indonesia 21 juli 2021 lalu.

Hal ini dilatarbelakangi adanya tenaga kerja asal Jatim  yang bekerja di luar negeri masih dominan bekerja di sektor domestik. Oleh karena itu secara bertahap pemerintah terus berupaya meningkatkan peluang kerja di sektor formal.  

Perjanjian dengan PT Takumi Koba Indonesia ini merintis kerjasama fasilitasi informasi peluang kerja dan peningkatan kualitas tenaga kerja calon PMI melalui Program Specified Skilled Worker (SSW) ke Jepang.

Menurut Himawan, kerjasama ini menjadi tonggak awal dan sejarah baru yang menunjukkan sinergi pemerintah dengan swasta dalam upaya mengisi peluang kerja, yang kini tercatat sebanyak 345.140 orang di 14 sektor di Jepang.

Kerjasama ini juga menjadi momentum yang sangat strategis. Sebab, Kata Himawan, selain untuk mengubah image bekerja ke luar negeri yang cenderung dilihat dari sektor domestik, dengan makin banyaknya peluang kerja di sektor formal juga mendorong peran serta Disnaker kab/kota dan BLK untuk menyediakan informasi dan pelatihan kerja. Bahkan dapat menjadi wadah kelanjutan karir eks peserta magang Jepang asal Jatim.

"Pada kesempatan ini saya atas nama Pemerintah Provinsi Jatim mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas hadirnya peluang kerja ke Jepang melalui program SSW yang diinisiasi oleh PT Takumi Koba Indonesia," tutur Himawan.

Ia juga berharap keberadaan ”Japan Training Center” dapat membantu mewujudkan komitmen Jatim untuk memperbesar peluang kerja ke luar negeri di sektor formal. Melalui penempatan di sektor formal, prinsip perlindungan terhadap PMI juga diharapkan dapat semakin berjalan optimal.

"Upaya tersebut sudah tentu selaras dengan program ”Jatim Migrant Care” kami, dimana perlindungan terhadap PMI bersifat terintegrasi, dan dimulai dari hulu," terang Himawan.

Sebagai informasi, pada kegiatan Kokeshi Japan Jatim Matsuri ini beberapa kesenian Jepang ditampilkan. Kesenian tersebut antara lain Omikoshi, U-maku Eisa Shinka Indonesia, Bon Odori, Reog, Taiko Unesa, Aozora Yosakoi Untag, Soran Bushi Hanami, Sakura Dance Hanami, Kenjutsu, Pencak Silat PSHT.

Tim Aozora Untag Surabaya nampak antusias mengikuti penggelaran budaya ini. Dengan penuh semangat meskipun di bawah terik matahari yang cukup menyengat, tim yang terdiri dari mahasiswa Sastra Jepang dan beberapa Prodi di lingkungan Untag Surabaya ini mampu memikat para penonton yang hadir. Hadir pula ibu Eva Amalijah, M.Pd dan Katsuki Sensei yang mendampingi mahasiswa. Keduanya berujar, "Tentu kami akan sangat senang jika hadirin dapat menikmatinya bersama. Selain itu, kami juga berharap akan semakin banyak orang yang suka Jepang dengan mengenal budaya Jepang, Silakan hadirin sekalian menikmati tarian Yosakoi persembahan dari tim Aozora Untag Surabaya di Surabaya".

Selain itu ada juga penampilan Nichi Acoustic, Meli n Friends, Baby Metal Surabaya dan HT-One yang akan menampilkan lagu-lagu Jepang. Tidak kalah seru juga ada penampilan Coswalk & Cosplay Competition serta Lomba Makan Ramen, Karaoke, Pidato Bahasa Jepang. Ada juga Workshop Origami dan Shodo.

Acara ini gratis tanpa dipungut biaya. Adapun tempat acaranya dilangsungkan di UPT P2TK Disnakertrans Jatim Jl Bendul Merisi No.2, Jagir, Wonokromo, Surabaya dan berlangsung dua hari, yaitu pada 10 -11 September 2022.

Ceo Vital Corporation - Jepang, Dai Kawasaki, mengatakan, orang Jepang beranggapan kalau tidak ada omikoshi (Miniatur kuil yang merupakan simbol kendaraan terbaik dari para Dewa Shinto,red) maka bukan sebuah matsuri (perayaan/festival). "Oleh karena itu kali ini datang di hadapan kita semua tim Omikoshi dari Jakarta, dan ini merupakan yang pertama kalinya omikoshi datang dari Jakarta ke daerah (Surabaya). Ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kita semua," ujarnya.