LEBIH PEDULI LINGKUNGAN DENGAN ANTI-SMOKING CAMPAIGN

Sejak dinobatkan sebagai Eco Campus pada 2018 lalu, Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya semakin gencar melakukan kegiatan peduli lingkungan. Salah satunya pada Rabu (20/11), bekerjasama dengan EQWIP Hubs Canada, UNTAG Surabaya mengadakan Sosialisasi Anti-Smoking Campaign yang bertempat di selasar Graha Prof. Dr. H. Roeslan Abdul Ghani.

“Dengan berhasil mendapat peringkat nomor satu pada program eco campus, kita patut bersyukur dengan kemudian mendukung semua kegiatan atau aspek-aspek yang berkaitan dengan eco campus,” tutur Ir. Bantot Sutisna, ketua program Eco Campus UNTAG Surabaya. Dalam hal ini, lanjutnya, program Anti-Smoking Campaign serta program No Straw Day menjadi salah satu agenda eco campus.

Merokok sendiri memang berdampak tidak hanya pada kesehatan melainkan juga pada lingkungan. Salah satu isunya yakni sampah puntung rokok. “Selesai merokok ada yang dibuang, tapi juga banyak yang dihancurkan saja dan ini tidak higenis,” terangnya. Sementara untuk no straw day yakni kegiatan pengurangan pemakaian sedotan di lingkungan UNTAG Surabaya khususnya kantin menjadi upaya untuk pengurangan sampah sekali pakai. “Pengurangan sampah ini dimulai dengan hal remeh tapi sering dipakai seperti sampah kresek, sedotan, dan sebagainya,” tambah dosen Fakultas Teknik itu.

Pada kesempatan yang sama, melalui pemaparan materi sosialisasi Anti-Smoking Campaign ini, dua volunteer EQWIP Hubs Canada-Annisa dan Ellie berharap agar mahasiswa UNTAG Surabaya menjadi agen penggerak agar tidak ada asap rokok di lingkungan sekitar. Terlebih lagi, menurut statistik ada 5 juta kematian yang disebabkan oleh rokok dan ini merupakan penyebab kematian yang sebenarnya bisa dicegah.

Isu sampah puntung rokok sendiri memang tengah ramai dibahas. Puntung rokok menjadi barang yang paling banyak mengotori bumi dengan banyaknya perokok yang membuang puntung rokok sembarangan. Penelitian terbaru juga menemukan bahwa puntung rokok justru membutuhkan waktu yang lama untuk terurai. “Bahkan senyawa kimianya akan merusak lingkungan hidup,” papar Annisa. Pada dua hal ini, keduanya menyarankan agar perokok bisa merokok di ruangan khusus merokok agar tidak menganggu perokok pasif. Selain itu, sampah puntung rokok yang ada akan lebih baik dibuang di tempat sampah agar tidak merusak lingkungan. (ua)